Wajah grumpy seperti terbakar, bara api pun kalah merahnya, dia terlihat sangat kesal, terakhir melihatnya seperti ini dikematian kedua siputri salju.
Dia dendam dengan ratu jahat, selalu berucap "kenapa dia yg kau harus bunuh, padahal dia adalah anakmu sendiri", 3 hari setelah kematiannya grumpy menghilang.
Si bijak Doc sangat menghawatirkan grumpy, dia menyuruhku dan sneezy untuk mencarinya, ya.. Dugaan kami dia pergi ke istana ratu untuk berbuat sesuatu yg buruk. Perlu 2 hari utk sampai ke istana.
Keadaan sekitar istana yang suram, gelap, pekat. Dengan pintu2 besar menghadang setiap perjalanan. Banyak mayat2 prajurit penjaga yang bergelimpangan, seperti habis terjadi peperangan disini. Lorong gelap panjang dengan aula besar diujungnya menjelaskan seberapa megah istana ini.
"Ada bekas pesta disini, sebuah perayaan, perayaan kematian".
Setiap sudut istanapun telah ditelusuri, tak ditemukan jejak grumpy. Hingga kami berada disuatu kamar, jelas ini kamar ratu. Banyak pecahan cermin disini. Hawa pekat menyelimuti ruangan ini, sesak. Kami masih melihat ada sekeranjang buah apel dimeja, "betul.. Itu apel yang digunakan untuk meracuni sang putri."
Hampir kami meninggalkan kamar, ada kain yg sepertinya kami kenal, "ini topi grumpy, ya dia pernah kesini, dimana dia?"
Dia dendam dengan ratu jahat, selalu berucap "kenapa dia yg kau harus bunuh, padahal dia adalah anakmu sendiri", 3 hari setelah kematiannya grumpy menghilang.
Si bijak Doc sangat menghawatirkan grumpy, dia menyuruhku dan sneezy untuk mencarinya, ya.. Dugaan kami dia pergi ke istana ratu untuk berbuat sesuatu yg buruk. Perlu 2 hari utk sampai ke istana.
Keadaan sekitar istana yang suram, gelap, pekat. Dengan pintu2 besar menghadang setiap perjalanan. Banyak mayat2 prajurit penjaga yang bergelimpangan, seperti habis terjadi peperangan disini. Lorong gelap panjang dengan aula besar diujungnya menjelaskan seberapa megah istana ini.
"Ada bekas pesta disini, sebuah perayaan, perayaan kematian".
Setiap sudut istanapun telah ditelusuri, tak ditemukan jejak grumpy. Hingga kami berada disuatu kamar, jelas ini kamar ratu. Banyak pecahan cermin disini. Hawa pekat menyelimuti ruangan ini, sesak. Kami masih melihat ada sekeranjang buah apel dimeja, "betul.. Itu apel yang digunakan untuk meracuni sang putri."
Hampir kami meninggalkan kamar, ada kain yg sepertinya kami kenal, "ini topi grumpy, ya dia pernah kesini, dimana dia?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar