Kepalaku masih sangat berat, samar kulihat begitu ramai disini, ramainya mahluk hutan yang sedang berkumpul. Tidak jelas kulihat gadis itu masih terbaring disana, siapa gerangan? Kenapa begitu ditangisi? ia kah pemimpin mereka?tak begitu jelas wajahnya.
Wajah2 muram yang berkeliling, namun begitu heningnya dan hanya suara kaki kecil melangkah yang menyibukkan diri. Potongan kaca disusunnya menjadi sebuah peti. Sebuah upacara kematian yang tak biasa kusaksikan. Begitu haru hingga alam pun terlihat merudung.
Aku tak tahu nasibku kedepan, seluruh badanku terikat begitu kuat hingga sulit bagiku untuk bernapas. Salah satunya sedang mengawasiku dengan bengis, seraya akulah penyebab kematiannya.
"Siapa kamu?", sikerdil tua bertanya, rupanya mereka mengerti bahasaku. "aku hanya pemburu", jawabku. "apa yang kau lakukan dengannya?", sambil menunjuk kepada jasad yg rebah, "bukan, bukan aku, jika kau bertanya apakah aku pembunuhnya","aku hanya kebetulan lewat saja", (sambil terlintas diingatan, seorang nenek yang kemarin berlari cepat), "kau meracuninya!!", "apakah kau suruhannya", "kenapa kau tega membunuhnya, apa salahnya padamu?", banyak pertanyaan yang dilayangkan padaku dan aku hanya bingung apa yang harus kujawab.
Aku hanya bisa bercerita apa yang kulihat kemarin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar